MALUKU TENGGARA, WacanaNews.co.id — Rancangan Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Maluku Tenggara Mampu merangsang Masyarakat Maluku Tenggara dalam mempersiapkan Ketahanan Pangan demi menghadapi Pasca Covid-19.
Salah Satu Masyarakat Ohoi Watngon Ronal Toatubun menerangkan, pasca Covid-19 dirinya memanfaatkan sepenggal Lahan di samping Sekretariat Bersama (Sekber ) Orang Muda Katolik Langgur demi menanam pohon cili dan sayur col, Sabtu 6 Februari 2021.
Kebun tersebut awal dibuka bersamaan dengan kebun Kesyang di depan Kantor Bupati Maluku Tenggara.
“Semula kami menanam ketimun setelah ketimun saya berpikir untuk melanjutkan menanam Pohon cili dan sayur Col,” paparnya.
Toatubun jelaskan alasan menanam pohon ini karena dirinya menargetkan harga cili akan meningkat pada awal tahun 2021 nanti.
“Dari Bulan Oktober sampai Desember 2020 kemarin harga cili di pasar per kilo 20 ribu rupiah, masuk pada bulan Januari harga cili meningkat drastis sampai 120 ribu per kilo dan masuk pada bulan Februari harga cili menurun menjadi 70 ribu per kilo,” paparnya.
Dengan kondisi harga cili yang tidak menetap maka dirinya sudah menargetkan dari awal bahwa hasil panen cilinya akan di kirim ke Saumlaki dengan harga 250 ribu per kilo di pasar. Dengan harga demikian dirinya menargetkan dalam jangka waktu satu bulan bisa menghasilkan 11 juta lebih diluar hasil dari sayur Colnya.
Toatubun kepada media ini mengutarakan bahwa Petani bukan momok yang perlu untuk ditakutkan bagi masyarakat tapi petani adalah bagian usaha atau bisnis yang perlu ditekuni bila kita ingin keluar dari zona kehidupan kita sebagai masyarakat Marginal.(pas/w2)