WACANANEWS.CO.ID – Adanya ketidaksesuaian data terjadi pada hasil Rilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional dengan data publikasi Pemprov Jawa Timur atau Dinas Kominfo Jawa Timur.
Ketidakvalitan terjadi pada jumlah pasien terkonfirmasi positif dan jumlah total kasus positif Covid-19. Pada rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Update Covid-19 Nasional per tanggal 1 Juni 2020 menunjukan jumlah pertambahan pasien terkonfirmasi positif Jawa Timur sebanyak 65 kasus dengan total 4.922 kasus. Sedangkan pada publikasi data Pemprov Jawa Timur penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 104 kasus dengan total 4.920 kasus, dilangsir dari data pos twiteer @BPNB_Indonesia, @JatimPemprov dan @KominfoJatim, selasa (02/06/2020).
Ketidaksesuaian bukan hanya di tanggal 1 Juni 2020 saja namun terjadi di tanggal sebelumnya juga. Update pertanggal 31 Mei 2020 oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional menunjukan kenaikan pasien terkonfirmasi positif Jawa Timur sebanyak 244 kasus total menjadi 4.857, sedangkan pada publikasi data Pemprov Jawa Timur penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 251 kasus dengan total 4.848 kasus, dilangsir dari data pos twiteer @BPNB_Indonesia, @JatimPemprov dan @KominfoJatim.
Terjadi pula di tanggal 30 Mei 2020, update pertanggal 30 Mei 2020 oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional menunjukan kenaikan pasien terkonfirmasi positif Jawa Timur sebanyak 199 kasus total menjadi 4.613, sedangkan pada publikasi data Pemprov Jawa Timur penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 191 kasus dengan total 4.600 kasus, dilangsir dari data pos twiteer @BPNB_Indonesia, @JatimPemprov dan @KominfoJatim.
Lebih ringkasnya pada tabel seberikit:
Saat dikonfirmasi melalui komentar akun twiteer @BNPB_Indonesia, @JatimPemprov dan @KominfoJatim menggunakan akun twiteer @wacananews pada pukul 07.08 tanggal 02/06/2020 pagi soal ketidak sesuaian data yang di rilis/aploud ketiga akun tersebut tidak menjawab, sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban.
Tujuan wacananews.co.id menanyakan hal tersebut agar mendapatkan kejelasan kenapa data yang di share tidak sama, apakah menang data tidak valit ataukah kesalahan dalam penulisan.(tyo/w1).