Belum Genap Setahun Proyek TPT Desa Selorejo Jombang Sudah Ambrol

desa selorejo
Kondisi Proyek TPT Dssa Selorejo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang yang sudah rusak parah. ( wacananews.co.id/dicky)

JOMBANG, WacanaNews.co.id — Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) milik Desa Selorejo Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang sudah ambrol, Proyek Tersebut di bangun bulan Desember tahun 2024 menggunakan Dana Desa.

Dari pantauan awak media WacanaNews.co.id pada Kamis 12/06/2025 di lapangan, Terlihat proyek TPT tersebut sudah ambrol, Di ujung bangunan terdapat prasasti yang menunjukkan proyek tersebut di bangun pada bulan Desember tahun 2024.

Diduga ambrolnya proyek tembok penahan tanah tersebut disebatkan kualitas pekerjaan yang buruk. Atau bisa dikatakan tidak dikerjakan sesuai spesifikasinya yang sudah ditentukan.

Anggaran proyek senilai Rp. 144.488.000 dengan Volume panjang 352 meter dan tinggi 1,10 meter. Sementara untuk lebar bawah dan atas tidak tercantum di dalam prasasti.

Jika kita perkirakan lebar tembok penahan tanah secara umum lebar bawah 0,40 meter, atas 0,25 meter. Maka bisa kita hitung volume = (0,40+0,25)/2 x 1,10 x 352 = 125,84 M3.

Jika kita bagikan dari nilai anggaran yang sudah kita kurangi untuk kebutuhan Persiapan dan lain-lain sehingga sisa Rp. 140.000.000 : 125,84 m3 = Rp. 1.112.523 /m3.

Meskipun masih ada item pekerjaan lain seperti galian tanah dan plesteran nilainya tidak siknifikan. Sehingga bisa dikatakan, dengan nilai satu m3 sebesar itu seharusnya sudah menghasilkan bangunan yang sangat baik.

Sementara itu saat di konfirmasi pada Kamis 12/06/2025 di Kantor Desa Selorejo sekira pukul 08:30 WIB Kepala Desa Selorejo Janji Ainur Rofiq tidak berada di kantor.

Saat di tanyakan kepada perangkat desa yang ada kantor desa selorejo mengatakan bahwa Kepala Desa Selorejo belum datang ke kantor.

“Pak Iades belum datang ke kantor,” ucap salah satu perangkat.

Untuk upaya konfirmasi awakmedia berusaha meminta nomor Kepala Desa selorejo kepada salah satu perangkat desa, Akan tetapi perangkat desa tersebut enggan memberikan nomor karena tidak berani dan menyuruh awak media warta jombang untuk ke rumah pak lurah tersebut

“Waduh mas ngak berani kalau saya ngasih nomor telephone pak lurah, Samean ke rumahnya saja mas,” ujar perangkat desa. Namun upaya konfirmasi akan terus kami lakukan. (Dcky/pras)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *