JOMBANG, WacanaNews.co.id — Pendelegasian peserta di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SDN Kepanjen 2 Kabupaten Jombang dikeluhkan wali murid lantaran dinilai tidak profesional.
Bagaimana tidak, kerja keras anak yang sudah berlatih di cabang olahraga tertentu harus pupus lantaran tidak mendapat kesempatan berlomba di ajang yang sangat bergengsi ini.
Sehingga hal ini menimbulkan kekecewaan bagi orang tua murid SDN Kepanjen 2 Jombang karena harapan anaknya telah hilang karena ketidak profesionalan sekolah dalam mengakomodir siswanya.
“Kami menilai sekolah tidak profesional, seharusnya sekolah menyeleksi terlebih dahulu siswa-siswa sesuai cabang olahraga di tingkat sekolah yang nantinya akan di kirim berlomba di tingkat kecamatan,” ungkap seorang wali yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (28/4/2025).
Meski dalam Keputusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang nomor: 500.11.11.2710/415.16/2025 tentang O2SN tidak mengatur rinci perwakilan sekolah dalam mengikuti ajang ini seharusnya sekolah mempunyai langkah seleksi di setiap cabang olahraga yang ada sekolahnya agar siswa mendapatkan kesempatan itu, namun hal ini tidak dilakukan.
“Kita selaku wali murid di SDN Kepanjeng 2 tidak diberikan sosialisasi tentang mekanisme pendelegasian siswa di ajang O2SN kali ini. Tidak ada seleksi tingkat sekolah, tidak ada transparasi mekanismenya, kok tinggal asal tunjuk saja yang mewakili lomba,” tambahnya.
Karena Ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Jenjang SD tingkat Kabupaten Jombang salah satu ajang yang sangat ditunggu-tunggu siswa yang telah bekerja keras berlatih untuk meraih prestasi. Namun hal ini telah pupus disebabkan ketidak profesionalan pihak sekolah.
Sementara itu, saat hendak konfirmasi ke SDN Kepanjen 2 Jombang, petugas bilang Kepala sekolah sedang rapat. Sehingga kita hanya sampai di bagian umum sekolah saja dan disuruh meninggalkan nomor telepon dengan sok elegan petugas bilang nanti akan dihubungi jika belianya berkenan, karena beliaunya sibuk. Namun upaya konformasi akan terus kami lakukan.(pras/red)