Grafis, WacanaNews.co.id — Manfaat Air Kelapa Hijau bagi Kesehatan. Manfaat air kelapa hijau tidak hanya sebatas pelepas dahaga yang menyegarkan, tetapi juga baik untuk kesehatan tubuh. Selain menghidrasi tubuh, air kelapa hijau juga dapat menurunkan tekanan darah hingga menjaga kesehatan jantung.
Manfaat Air Kelapa hijau tidak jauh berbeda dari air kelapa cokelat. Hal ini karena secara garis besar, kelapa hijau dan kelapa cokelat mengandung nutrisi yang sama.
Air kelapa hijau juga mengandung selenium, magnesium, mangan, asam amino, tembaga, dan antioksidan, serta bebas lemak dan kolesterol.
Mencegah dan mengatasi dehidrasi
Air kelapa mengandung karbohidrat dan elektrolit dengan komposisi yang mirip dengan larutan lehidrasi oral, sehingga dapat digunakan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare ringan.
Meningkatkan stamina
Selain menghidrasi tubuh selama olahraga, air kelapa hijau juga dapat meningkatkan stamina. Mengonsumsi air kelapa hijau dapat bersepeda lebih lama daripada pesepeda yang minum air mineral. Selain itu, minum air kelapa hijau juga menurunkan risiko terjadinya dehidrasi .
Manfaat air kelapa hijau dalam meningkatkan stamina ini diperoleh berkat kandungan karbohidrat di dalamnya yang dapat digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi.
Menurunkan tekanan darah
Air kelapa hijau juga diduga mampu menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Hal ini berkat kandungan kalium yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada penderita darah tinggi.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Manfaat Air Kelapa Hijau dalam meningkatkan daya tahan tubuh berasal dari kandungan vitamin C di dalamnya. Vitamin C berperan dalam menjaga daya tahan tubuh dan membantu pemulihan tubuh setelah sakit.
Di dalam tubuh, vitamin C akan meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi sel darah putih dalam melawan infeksi, sekaligus melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Menurunkan risiko terjadinya serangan jantung
Mengonsumsi air kelapa dapat membantu mencegah terjadinya sindrom metabolik. Ini adalah sekelompok kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung, maupun penyakit jantung lainnya.
(ifa/jal)