Berita  

Alasan Harus Membatasi makan Roti Tawar

Alasan Harus Membatasi makan Roti Tawar
Alasan Harus Membatasi makan Roti Tawar (istimewa)

Grafis, WacanaNews.co.id — Alasan Harus Membatasi makan Roti Tawar. Tepung terigu dari gandum utuh merupakan bahan utama pembuatan roti tawar putih. Gandum diproses dengan cara menghilangkan lapisan kulit kasar dan kulit ari, sehingga tekstur tepung akan menjadi lebih halus.

Roti tawar putih kerap dikonsumsi sebagai menu sarapan praktis dan mengenyangkan. Padahal, jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan yang mengganggu kesehatan tubuh.

Namun, proses ini dapat menghilangkan sebagian besar serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh

Sepotong roti tawar putih mengandung kalori, lemak, dan karbohidrat yang dapat memberikan banyak energi untuk tubuh.

Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya Anda membatasi konsumsi roti tawar putih :

Mengandung nutrisi yang rendah

Ketika biji-bijian utuh diolah menjadi tepung terigu untuk roti tawar putih, lapisan yang sarat kandungan serat dan protein pada biji akan terbuang.

Meningkatkan gula darah dengan cepat

Dampak konsumsi roti tawar putih secara berlebihan juga bisa membuat karbohidrat dan gula akan lebih cepat diserap oleh tubuh. Hal ini karena roti tawar mengandung serat dan protein yang rendah, sehingga dapat memicu peningkatan kadar gula darah.

Memicu kenaikan berat badan

Jika tidak langsung digunakan sebagai energi, kelebihan asupan gula dari roti tawar putih akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penumpukkan lemak dan memicu kenaikan berat badan.

Menggunakan pemutih

Untuk membuat roti tawar putih tampak cerah dan tidak kusam, produsen sering kali menggunakan zat pemutih, seperti kalium bromat, dan gas chlorine dioxide. Namun, beberapa negara telah melarang penggunaan zat pemutih pada tepung karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Mempengaruhi susana hati

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dampak konsumsi roti tawar putih dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Tak hanya risiko terkena diabetes, kadar gula yang tinggi dalam tubuh juga dapat memicu lonjakan energi yang memengaruhi suasana hati.

(ifa/jal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *