JOMBANG, WacanaNews.co.id — Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) gelar acara Kenduri Duren (Kenduren) Wonosalam tahun 2024.Bertempat di Lapangan Kecamatan Wonosalam, Minggu (3/3/3024).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Pj. Bupati Jombang Sugiat dan dihadiri Dansatrad 222 Letkol Lek Eka Yawendra Parama, Dandim 0814 Letkol Kav Devid Eko Junanto S.IP, Ketua PN, Ketua PA, Perwakilan Kapolres, Perwakilan Kajari, Wakil Ketua DPRD Arif Sutikno, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Kabag dan Camat se Jombang, Pimca Bank Jatim, Donatur dari Turki serta Forpimcam Wonosalam.
Kegiatan diawali dengan kirab tumpeng hasil bumi dari 9 desa se-Kecamatan Wonosalam yakni Desa Carangwulung, Desa Wonokerto, Desa Galengdowo, Desa Pangklungan, Desa Sumberjo, Desa Wonomerto, Desa Jarak, Desa Sambirejo, dan Desa Wonosalam.
Pj Bupati Jombang Sugiat menyampaikan KenDuren Wonosalam sebagai bentuk rasa syukur dan doa bersama atas hasil panen durian Wonosalam yang mempunyai cita rasa istimewa.
“KenDuren Wonosalam tidak hanya sekedar memperingati atau sebagai rasa syukur. Tetapi juga menggali kekayaan tradisi dan budaya yang menjadi bagian dari identitas masyarakat secara turun – temurun. KenDuren Wonosalam merupakan kegiatan pariwisata tahunan yang sudah digelar 10 kali sejak tahun 2012,” terang Sugiat.
Menurut Sugiat, KenDuren Wonosalam harus bisa menjadikan manfaat untuk pelaku usaha sebagai sektor wisata di Wonosalam sehingga berdampak pada perekonomian Kabupaten Jombang khususnya di Kecamatan Wonosalam agar terdongkrak untuk memulai membranding pariwisata.
KenDuren Wonosalam harus diperbaiki untuk tahun depan sehingga menjadi lebih baik. Karena KenDuren Wonosalam 2024 menghadirkan kirab tumpeng dari 9 desa, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan hiburan lainnya.
“Kecamatan Wonosalam memiliki keunikan geografis mulai dari wisata perkebunan sebagai keunggulan daerah. Melihat potensi ini, kita percaya bahwa pengembangan desa wisata di Kecamatan Wonosalam bukan hanya tumbuh sebagai destinasi wisata lokal tetapi juga mencapai tingkat nasional dan internasional,” jelasnya.
Selain itu, dibutuhkan desain untuk perkembangan Wonosalam yang berkelanjutan grand design atau metode dalam memperdalam potensi lokal daerah untuk menjadi landasan dalam mengembangkan suatu daerah. Grand design akan mencakup perkembangan pariwisata yang tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga berkelanjutan jangka panjang seperti budaya dan kontribusi ekonomi bagi wisata lokal dan wisatawan yang akan bertumbuh.
Sedangkan untuk memperluas jangkauan dan branding, dengan cara branding yang kuat mencakup daya tarik dan keunikan destinasi pariwisata di setiap kecamatan khususnya Kecamatan Wonosalam. Dengan melibatkan semua masyarakat dan pemerintah daerah juga bisa membuat narasi menarik dan membuka minat potensi masyarakat.
“Saya juga mengajak investor dan calon investor penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri untuk menanamkan investasinya di Wonosalam karena Wonosalam layak berpotensi besar menjadi destinasi pariwisata yang menarik dan menguntungkan untuk investasi baik agro industri, agro wisata dan lain – lain,” tandas Sugiat.
Sementara itu, Camat Wonosalam, Haris Aminuddin mengatakan KenDuren Wonosalam Tahun 2024 di Wonosalam Kabupaten Jombang merupakan gelar potensi Wonosalam. Selain merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Wonosalam juga merupakan kegiatan yang bertujuan untuk promosi atas produk masyarakat Wonosalam serta pariwisata di Wonosalam. Kegiatan ini sudah dimulai sejak tahun 2012.
“KenDuren ini sudah dilaksanakan sebanyak 10 kali, termasuk hari ini. Pernah tidak dapat dilaksanakan sebanyak tiga kali pada tahun 2018 karena gagal panen dan Tahun 2021 dan Tahun 2022 karena pandemi covid 19. Alhamdulillah seluruh agenda rangkaian kegiatannya berjalan lancar dan sukses, terima kasih atas sinergitas dan dukungan seluruh pihak”, pungkasnya. (aan/jal)