WacanaNews.co.id — Buaya merupakan reptil yang hidup di air buaya salah satu dari 23 Jenis spesies hewan amfibi yang umumnya berukuran besar dan termasuk hewan karnivora atau hewan pemakan daging. Ukuran buaya bervariasi mulai terkecil adalah kerdil dengan panjang sekitar 1,7 meter dan berat 6 hingga 7 kg.
Sementara buaya terbesar pernah ditemukan dengan panjang 6,7 meter dan berat 907 kg. Buaya tidak bisa mengunyah atau memecah makanan kecil seperti hewan lainnya untuk membantu pencernaan buaya akan beneran batu-batu kecil yang menggiling makanan di perut.
Mereka metabolisme yang lambat buaya dapat bertahan selama berbulan-bulan tanpa makanan. Salah satu suku di Papua menangkap buaya untuk dikonsumsi dagingnya lalu dijual kulitnya. Bahkan kulit buaya ini bernilai ekonomis tinggi.
Ada dua jenis buaya yang menjadi buruan di Papua yakni buaya muara dan buaya Irian. Sejak tahun 2018 pemerintah daerah Papua melegalkan pemasaran kulit buaya perizinan ini keluar karena kulit buaya dianggap sebagai kerajinan yang membanggakan dan merupakan aset daerah.
Meskipun sudah dilegalkan oleh pemerintah daerah ada standar untuk usia buaya yang kulitnya bisa dimanfaatkan yaitu diatas 1 tahun atau memiliki lebar perut 12 inci. Tujuannya adalah untuk menghindari eksploitasi berlebihan kerajinan kulit buaya.
Kulit Buaya dapat dikategorikan sebagai kerajinan dan kulit eksotik dan bernilai jual tinggi di pasar internasional. Kulit buaya yang telah disamak dapat diolah menjadi produk dalam bentuk dompet atau sabuk harga paling murah berkisar Rp300.000 hingga paling mahal bisa mencapai 30 juta rupiah untuk sebuah tas Golf
Dikutip dari si MBC indonesia.com warga Thailand dikabarkan mengkonsumsi daging buaya ini akibat mahal dan langkanya daging babi yang jadi pangan inti warga negara itu. Sekitar Rp20.000 buaya disembelih setiap bulan di Thailand untuk diambil dagingnya.
Namun angka ini meningkat dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir seekor buaya rata-rata menghasilkan 12 kg daging dari semuanya bagian atas ekornya dianggap paling enak dan paling laris. Petani yang sudah mencobanya mengatakan daging buaya rasanya seperti daging ayam.
Di Thailand jika dibandingkan dengan daging babi harga daging buaya memang lebih murah daging buaya di sana dijual dengan harga sekitar Rp 43.000 per kg dan harga grosir terendah Rp 28.000 per kg nya ini membuat penjualan daging buaya melonjak hingga 100 kg per hari dari 20 kg per hari semakin dekatnya Tahun Baru Imlek juga membuat peningkatan penjualan.
Memang kita tahu Thailand tidak hanya terkenal dengan Negeri Seribu Pagoda, namun Thailand juga terkenal sebagai negara peternakan buaya terbesar di dunia.
Dilansir dari detiktravel menurut Departemen Perikanan Thailand terdapat 1,2 juta buaya yang tersebar dari 1000 peternakan buaya di Thailand beberapa peternakan juga dilengkapi dengan pemotongan dan penyamakan kulit buaya.
Adapun aktivitas di peternakan ini dimulai dari pengembangan buaya memberi makan buaya memotong dan melakukan penyamakan kulit. Ada juga proses mengekspor produk dari kulit buaya seperti tas dan pakaian harga dari tas kulit buaya dimulai dari harga kurang lebih Rp. 31.000.000 sedangkan pakaian dari kulit buaya dimulai dari harga kurang lebih 78 juta rupiah.
Untuk daging buayanya sendiri Sekarang dijual seharga Rp 118.000 per kilonya. Bagi Anda yang ingin mencari empedu dan darah buaya untuk berobat juga bisa didapatkan di sana. Harga empedu buaya berkisar antara 15 juta Rupiah per kg nya dan darah buaya sendiri berkisar antara Rp 197.000 per kilonya.(pra/w2)